Beberapa tahun terakhir masyarakat Demak diresahkan dengan menjamurnya karaoke di Demak. Meski sudah meresahkan namun masyarakat menilai pem...
Beberapa tahun terakhir masyarakat Demak diresahkan dengan menjamurnya karaoke di Demak. Meski sudah meresahkan namun masyarakat menilai pemerintah dan aparat terkait seolah membiarkan keberadaan karaoke. Geram dengan kondisi tersebut Banser tergerak secara mandiri menertibkan karaoke yang dinilai meresahkan tersebut. Hal itu sebagaimana diberitakan oleh Radar Semarang (Rabu, 2/9) sebagai berikut.
Demak- Keberadaan Karaoke keberadaanya kian meresahkan dan mulai menjadi ladang bisnis di pedesaan. Seperti yang ada di wilayah Kecamatan Kebonagung. maraknya pendirian karaoke dengan cara terang-terangan dan memanfaatkan lemahnya regulasi membuat Banser Demak Gemas.
Ratusan anggota Banser Demak kemarin malah melakukan penertiban secara mandiri di beberapa karaoke di Kebonagung. Setidaknya ada 10 Karaoke yang didatangi baik di Kebonagung maupun wonosalam. Namun hanya beberapa karaoke yang buka, sementara yang lainnya sudah tutup.
Komandan banser demak, Mustain, SH menegaskan pihaknya terpaksa melakukan penertiban tersebut mendasarkan pada banyaknya laporan dari warga dan para kyai disekitar Kebonagung. Masyarakat dan kyai umumnya merasa resah dengan keberadaan banyaknya karaoke tersebut.
"Infonya tidak hanya pengunjung biasa yang ke karaoke tapi juga para pelajar. Bagaimana generasi muda bisa cerdas kalau minum alkohol di karaoke. Karena itu banser demak prihatin dengan kondisi itu, maka banserpun turun tangan untuk mengingatkan secara persuasif para pemilik karaoke tersebut. Kita berharap semua karaoke di Demak nanti bisa tutup. Kita sedang jihad untuk menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar," ungkap mustain.
Dalam upaya persuasif penertiban, Banser telah menyerahkan beberapa krat botol minuman keras (miras) untuk diserahkan ke kepolisian sebagai barang bukti. "Kita sangat menyayangkan karena banyak karaoke yang berdiri tersebut justru memanfaatkan peluang izin studio musik. Namun pada kenyataannya dibuat untuk bisnis karaoke" imbuhnya.
Mustain menambahkan tempat karaoke yang bertebaran di pedesaan rata-rata memanfaatkan bangunan rumah warga setempat. Di tempat tersebut juga tersedia miras untuk pengunjung. Yang cukup mencengangkan kata mustain pendirian karaoke tersebut juga berlindung dibalik paguyuban kesenian.
"Kalau paguyuban kesenian mestinya tidak untuk karaoke. Sebab saat kita pernertiban ternyata juga ada pemandu karaoke (PK) dengan pakaian ketat dan ada miras.Lebih aneh lagi ada izin penjualan miras. Kalau ada izin mestinya ada pengawasan. Kita berharap pemerintah bertindak", tambahnya (hib/fth)
sumber: Jawa Pos Radar Semarang, Rabu 2 Sepetember 2015
gambar : http://banserdemak.blogspot.com
Mustain, SH Komanda Banser Demak |
Ratusan anggota Banser Demak kemarin malah melakukan penertiban secara mandiri di beberapa karaoke di Kebonagung. Setidaknya ada 10 Karaoke yang didatangi baik di Kebonagung maupun wonosalam. Namun hanya beberapa karaoke yang buka, sementara yang lainnya sudah tutup.
Komandan banser demak, Mustain, SH menegaskan pihaknya terpaksa melakukan penertiban tersebut mendasarkan pada banyaknya laporan dari warga dan para kyai disekitar Kebonagung. Masyarakat dan kyai umumnya merasa resah dengan keberadaan banyaknya karaoke tersebut.
"Infonya tidak hanya pengunjung biasa yang ke karaoke tapi juga para pelajar. Bagaimana generasi muda bisa cerdas kalau minum alkohol di karaoke. Karena itu banser demak prihatin dengan kondisi itu, maka banserpun turun tangan untuk mengingatkan secara persuasif para pemilik karaoke tersebut. Kita berharap semua karaoke di Demak nanti bisa tutup. Kita sedang jihad untuk menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar," ungkap mustain.
Dalam upaya persuasif penertiban, Banser telah menyerahkan beberapa krat botol minuman keras (miras) untuk diserahkan ke kepolisian sebagai barang bukti. "Kita sangat menyayangkan karena banyak karaoke yang berdiri tersebut justru memanfaatkan peluang izin studio musik. Namun pada kenyataannya dibuat untuk bisnis karaoke" imbuhnya.
Mustain menambahkan tempat karaoke yang bertebaran di pedesaan rata-rata memanfaatkan bangunan rumah warga setempat. Di tempat tersebut juga tersedia miras untuk pengunjung. Yang cukup mencengangkan kata mustain pendirian karaoke tersebut juga berlindung dibalik paguyuban kesenian.
"Kalau paguyuban kesenian mestinya tidak untuk karaoke. Sebab saat kita pernertiban ternyata juga ada pemandu karaoke (PK) dengan pakaian ketat dan ada miras.Lebih aneh lagi ada izin penjualan miras. Kalau ada izin mestinya ada pengawasan. Kita berharap pemerintah bertindak", tambahnya (hib/fth)
sumber: Jawa Pos Radar Semarang, Rabu 2 Sepetember 2015
gambar : http://banserdemak.blogspot.com
KOMENTAR