Pukul satu dini hari warga di Jepara, Kudus, Demak, Pati dan sekitar dikejutkan oleh getaran gempa yang dalam bahasa jawa di sebut lindu. Li...
Pukul satu dini hari warga di Jepara, Kudus, Demak, Pati dan sekitar dikejutkan oleh getaran gempa yang dalam bahasa jawa di sebut lindu. Lindu yang sempat menggoyang bumi jepara dan sekitarnya berlangsung selama beberapa detik.
Lebih mengejutkan lagi, setelah mereka berbagi informasi di media sosial tentang apa yang mereka rasakan dan mencari sumber gempa di internet, ternyata BMKG secara resmi mengumumkan pusat gempa terjadi di sebelah timur laut kota Jepara, tepatnya 26 km sebelah timut laut dengan kedalaman 14 km. Beruntung gempa tidak berpotensi tsunami.
Gempa ini menurut saya menimbulkan tanda tanya besar. Kenapa? pasalnya wilayah utara jawa oleh ahli Geologi tidak memiliki sejarah gempa juga diprediksi tidak memiliki potensi bencana gempa bumi. Bahkan Ahli nuklir dari Batan menempatkan proyek PLTN di Jepara karena dinilai aman dari bahaya gempa bumi. Lantas jika ternyata ada gempa seperti tadi pagi, apa yang harus kita lakukan?
Ubah Peta Mitigasi Bencana
Dengan adanya bencana gempa bumi yang terjadi di wilayah pantura, pemerintah dan lembaga-lembaga terkait harus memasukkan "potensi" gempa dalam peta mitigasi bencana di wilayah utara jawa. Apalagi saat ini pemerintah sedang mencanangkan Bulan Pengurangan Risiko Bencana, pemerintah di wilayah pantura melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah harus sigap memasukkan "mitigasi bencanagempa bumi" dalam program kerja mereka.
Selain itu Risiko bencana harus di masukkan dalam aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam membuat kebijakan, semisal yang ada di depan mata kita adalah proyek PLTN yang ada di semenanjung Muria.
Introspeksi Diri
Sebagai masyarakat religius yang mempercayai kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa, kejadian bencana "lindu" yang menggoyang wilayah pantura jawa, mungkin patut kita jadikan bahan introspeksi diri. Ya arahnya kita pasti tahu introspeksi seperti apakah yang perlu dilakukan. Saya tak perlu menyebut dalil-dalil azab maupun kisah-kisah orang terdahulu yang diazab Tuhan, karena kita pasti sudah sampai bosan diberi ceramah soal ini.
Pertanyaannya, apakah lindu yang menggoyang wilayah pantura, karena seringnya masyarakat menggelar acara "goyang"? Bahkan di Demak dalam acara religi Gerebeg Besar menu Goyang artis-artis yang mengumbar aurot menjadi suguhan yang dominan dan gencar dipromosikan. Benarkah seperti itu? entahlah tapi yang pasti setiap kejadian pasti ada pesan yang harus diperhatikan. Para ilmuwan silahkan mengkaji kejadian ini, rohaniawan silahkan direnungkan.
Lebih mengejutkan lagi, setelah mereka berbagi informasi di media sosial tentang apa yang mereka rasakan dan mencari sumber gempa di internet, ternyata BMKG secara resmi mengumumkan pusat gempa terjadi di sebelah timur laut kota Jepara, tepatnya 26 km sebelah timut laut dengan kedalaman 14 km. Beruntung gempa tidak berpotensi tsunami.
Peta utara jawa, jepara dan sekitarnya |
Ubah Peta Mitigasi Bencana
Dengan adanya bencana gempa bumi yang terjadi di wilayah pantura, pemerintah dan lembaga-lembaga terkait harus memasukkan "potensi" gempa dalam peta mitigasi bencana di wilayah utara jawa. Apalagi saat ini pemerintah sedang mencanangkan Bulan Pengurangan Risiko Bencana, pemerintah di wilayah pantura melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah harus sigap memasukkan "mitigasi bencanagempa bumi" dalam program kerja mereka.
Selain itu Risiko bencana harus di masukkan dalam aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam membuat kebijakan, semisal yang ada di depan mata kita adalah proyek PLTN yang ada di semenanjung Muria.
Introspeksi Diri
Sebagai masyarakat religius yang mempercayai kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa, kejadian bencana "lindu" yang menggoyang wilayah pantura jawa, mungkin patut kita jadikan bahan introspeksi diri. Ya arahnya kita pasti tahu introspeksi seperti apakah yang perlu dilakukan. Saya tak perlu menyebut dalil-dalil azab maupun kisah-kisah orang terdahulu yang diazab Tuhan, karena kita pasti sudah sampai bosan diberi ceramah soal ini.
Spanduk yang digunakan untuk promosi "goyangan" dalam gerebeg Besar |
Krn cadangan minyak kita sudah menipis seyogyanya PLTN Muria tetap dibangun, tdk harus didaratan tetapi bisa terapung floating di lepas pantai yg aman.
BalasHapus