Hipunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Demak menggelar acara halal bi halal di Rumah Makan Kalijaga Jl. Lingkar Demak Minggu pag...
Hipunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Demak menggelar acara halal bi halal di Rumah Makan Kalijaga Jl. Lingkar Demak Minggu pagi 23/7. Acara yang dihelat untuk kaderisasi dan menjaring anggota baru dihadiri oleh para pengurus,anggota dan calon anggota yang rata rata berusia muda.
Rudi Prasetyo Ketua Hipmi Demak dalam sambutannya berharap Hipmi Demak tidak hanya diisi oleh pengusaha bidang tertentu, namun Hipmi Demak anggotanya terdiri pengusaha dari berbagai bidang usaha, baik jasa konstruksi, peternakan, kuliner, hiburan, Teknologi Informasi dan bidang bidang lainnya. Keberadaan Himpi juga tak hanya untuk orang yang bisa dikatakan "sukses" saja, tapi Himpi terbuka bagi siapa saya yang mau mengembangkan usaha, bahkan yang belum punya usaha sekalipun. Harapanya antar anggota bisa sharing, saling berbagi ilmu dan bekerja sama.
Acara halal bihalal ini diisi dengan pemaparan sejarah singkat berdirinya Hipmi, selayang pandang aktivitas Hipmi Demak, berbagi doorprice kocak, aksi permainan seru dengan tujuan agar hadirin saling mengenal dan akrab, serta sesi perkenalan.
Umur 17 Tahun Buka Usaha Kuliner
Ada yang menarik dalam sesi perkenalan yang bisa menginspirasi kita. Salah satunya adalah hadirnya remaja yang bernama ayu, yang baru berumur 17. Remaja yang baru lulus SMA ini memberanikan diri membuka usaha kuliner es cendol yang diberi nama randol (Raja Cendol). Di saat para remaja seusianya lulus sekolah bingung melamar kerja dimana, ayu berani ambil risiko memilih untuk berwira usaha.
Tak kalah menarik juga adalah "sharing" pemilik usaha kuliner mBak Payau. Adalah bapak Musahadi dari Desa Tambak Bulusan mencoba menciptakan masakan khas Demak, dimana saat ini tidak banyak makanan khas yang dimiliki kabupaten Demak. Berbekal hasil perikanan tambak yang ada di daerahnya, Musahadi mendirikan rumah makan bernama mBak Payau yang artinya masakan yang bahannya berasal dari hasil budi daya tambak seperti bandeng, udang, dll.
Rudi Prasetyo Ketua Hipmi Demak dalam sambutannya berharap Hipmi Demak tidak hanya diisi oleh pengusaha bidang tertentu, namun Hipmi Demak anggotanya terdiri pengusaha dari berbagai bidang usaha, baik jasa konstruksi, peternakan, kuliner, hiburan, Teknologi Informasi dan bidang bidang lainnya. Keberadaan Himpi juga tak hanya untuk orang yang bisa dikatakan "sukses" saja, tapi Himpi terbuka bagi siapa saya yang mau mengembangkan usaha, bahkan yang belum punya usaha sekalipun. Harapanya antar anggota bisa sharing, saling berbagi ilmu dan bekerja sama.
Acara halal bihalal ini diisi dengan pemaparan sejarah singkat berdirinya Hipmi, selayang pandang aktivitas Hipmi Demak, berbagi doorprice kocak, aksi permainan seru dengan tujuan agar hadirin saling mengenal dan akrab, serta sesi perkenalan.
Umur 17 Tahun Buka Usaha Kuliner
Ada yang menarik dalam sesi perkenalan yang bisa menginspirasi kita. Salah satunya adalah hadirnya remaja yang bernama ayu, yang baru berumur 17. Remaja yang baru lulus SMA ini memberanikan diri membuka usaha kuliner es cendol yang diberi nama randol (Raja Cendol). Di saat para remaja seusianya lulus sekolah bingung melamar kerja dimana, ayu berani ambil risiko memilih untuk berwira usaha.
Tak kalah menarik juga adalah "sharing" pemilik usaha kuliner mBak Payau. Adalah bapak Musahadi dari Desa Tambak Bulusan mencoba menciptakan masakan khas Demak, dimana saat ini tidak banyak makanan khas yang dimiliki kabupaten Demak. Berbekal hasil perikanan tambak yang ada di daerahnya, Musahadi mendirikan rumah makan bernama mBak Payau yang artinya masakan yang bahannya berasal dari hasil budi daya tambak seperti bandeng, udang, dll.
KOMENTAR