Bingung mau usaha apa? Langkah Adinuha menekuni usaha sablon kaos manual di demak ini bisa menjadi inspirasi. Adi rela meninggalkan kerjaan di pabrik untuk membuka usaha sablon kaos manual. Dia memulai dari nol, belajar sablon secara autodidak. dan memanfaatkan sosial media untuk memasarkan kaos sablon manual
Bagi anak muda yang sedang bingung mau kerja apa, mungkin pilihan Adi warga desa Pecuk RT 5 RW 2 kecamatan Mijen kabupaten Demak bisa jadi inspirasi dalam memilih pekerjaan. Anak muda umur 18 tahun ini dalam beberapa bulan terakhir menggeluti usaha sablon kaos manual. Demi menseriusi pekerjaan barunya ini, adi yang bernama lengkap Noor Iftah Adinuha rela keluar dari pekerjaannya di sebuah pabrik tas di Jepara.
Menurut ahli, untuk memilih sebuah usaha ada 3 hal yang menjadi pertimbangan, yaitu pertama berdasarkan minat atau kesukaan, kedua berdasarkan keahlian yang dimiliki, dan yang ketiga berdasarkan permintaan pasar. Adi memilih usaha sablon ini karena dia punya minat dan kesukaan menggambar. Dan kebetulan dalam beberapa tahun terakhir usaha sablon lagi booming. Banyak anak muda yang lebih memilih kaos sablon dengan desain unik dan ekslusive dibanding memilih kaos pasaran.
Adi belajar sendiri menyablon secara autodidak di kamar yang setiap malam digunakan untuk tidur, karena belum punya ruang khusus untuk menyablon. Adi memulai belajar menyablon dengan membuat desain gambar secara manual tanpa komputer. Beruntung Adi memiliki bakat menggambar sehingga desain yang dibuat dengan tangan hasilnya lumayan bagus.
Desain tersebut dia pindah ke screen, yang disebut dengan afdruk. Proses afdruk ini tergolong paling sulit dalam sablon. Berkali-kali adi gagal melakukannya sampai akhirnya dia menemukan formula yang tepat dalam proses afdruk. Hal ini ditandai dengan hasil secreen yang lubangnya pas sesuai desain.
Setelah afdruk screen jadi, langkah selanjutnya adi belajar mencetak ke media kain atau kaos. Proses ini ternyata juga butuh belajar lebih, satu dua kali tidak cukup untuk bisa menghasilkan cetakan yang bagus. Butuh berkali - kali uji coba formula cat dan melatih teknik menggesut rakel/kuas agar cetakan hasilnya sesuai harapan.
Setelah dirasa bisa menyablon dengan baik, Adi memberanikan diri menawarkan jasa pembuatan kaos sablon.
Dalam memasarkan produk Adi memanfaatkan jaringan perteman dan komunitasnya, serta memanfaatkan media sosial. Disamping itu dia menggunakan BBM (D7F8C844) dan WhatsApp (081226792819) untuk menjalin relasi dengan pelanggannya. Pengalaman dia yang pernah jualan online dan memiliki online shop sangat membantu menghidupkan usaha sablonnya. Dari situ banyak order pembuatan kaos sablon yang dia terima.
Agar mudah dikenal orang, Adi mengusung brand atau merek kaos dia dengan nama "LBRSL.CLTH" dengan harapan bisa bersanding dengan brand terkenal yang sudah ada seperti Dagadu, Joger, Dadung, Capung, C50 dan lainnya.
Melihat kesungguhan Adi dalam menekuni bisnis sablon kaos manual, Ayah Adi akhirnya membelikan sebuah laptop second (bekas) seharga 3 juta untuk membantu adi dalam membuat desain. Ayahnya juga membuatkan tempat khusus bagi Adi yang digunakan sebagai workshop produksi kaos sablon.
Apakah anda ingin berwirausaha? usaha apa yang ingin anda lakukan? Anda bisa mempertimbangkan dan memilih diantara 3 hal ini, yaitu : apa yang anda sukai / minati, keahlian apa yang anda miliki, dan produk/jasa apa yang saat ini dan yang akan datang dibutuhkan oleh orang banyak?
Selamat berwirausaha.
Menurut ahli, untuk memilih sebuah usaha ada 3 hal yang menjadi pertimbangan, yaitu pertama berdasarkan minat atau kesukaan, kedua berdasarkan keahlian yang dimiliki, dan yang ketiga berdasarkan permintaan pasar. Adi memilih usaha sablon ini karena dia punya minat dan kesukaan menggambar. Dan kebetulan dalam beberapa tahun terakhir usaha sablon lagi booming. Banyak anak muda yang lebih memilih kaos sablon dengan desain unik dan ekslusive dibanding memilih kaos pasaran.
Mulai dari Nol dan Modal Nekat.
Adi memulai usaha sablon ini tanpa memiliki pengetahuan dan keahlian sablon sama sekali, modal dia hanya nekat. Bermodal kesukaan menggambar manual dan sedikit uang hasil membuat desain Adi memberanikan diri membeli peralatan sablon seadanya seperti screen, obat afdruk, rakel dan cat.Adi belajar sendiri menyablon secara autodidak di kamar yang setiap malam digunakan untuk tidur, karena belum punya ruang khusus untuk menyablon. Adi memulai belajar menyablon dengan membuat desain gambar secara manual tanpa komputer. Beruntung Adi memiliki bakat menggambar sehingga desain yang dibuat dengan tangan hasilnya lumayan bagus.
Desain tersebut dia pindah ke screen, yang disebut dengan afdruk. Proses afdruk ini tergolong paling sulit dalam sablon. Berkali-kali adi gagal melakukannya sampai akhirnya dia menemukan formula yang tepat dalam proses afdruk. Hal ini ditandai dengan hasil secreen yang lubangnya pas sesuai desain.
Setelah afdruk screen jadi, langkah selanjutnya adi belajar mencetak ke media kain atau kaos. Proses ini ternyata juga butuh belajar lebih, satu dua kali tidak cukup untuk bisa menghasilkan cetakan yang bagus. Butuh berkali - kali uji coba formula cat dan melatih teknik menggesut rakel/kuas agar cetakan hasilnya sesuai harapan.
Setelah dirasa bisa menyablon dengan baik, Adi memberanikan diri menawarkan jasa pembuatan kaos sablon.
Memanfaatkan Sosial Media Untuk Memasarkan Produk
Bisa menyablon saja ternyata tidak cukup, Adi punya tantangan yang lebih berat lagi dalam menjalani usaha sablon kaos, yaitu dalam hal memasarkan produknya. Apalagi pemain dalam dunia sablon saat ini ada banyak.Dalam memasarkan produk Adi memanfaatkan jaringan perteman dan komunitasnya, serta memanfaatkan media sosial. Disamping itu dia menggunakan BBM (D7F8C844) dan WhatsApp (081226792819) untuk menjalin relasi dengan pelanggannya. Pengalaman dia yang pernah jualan online dan memiliki online shop sangat membantu menghidupkan usaha sablonnya. Dari situ banyak order pembuatan kaos sablon yang dia terima.
Agar mudah dikenal orang, Adi mengusung brand atau merek kaos dia dengan nama "LBRSL.CLTH" dengan harapan bisa bersanding dengan brand terkenal yang sudah ada seperti Dagadu, Joger, Dadung, Capung, C50 dan lainnya.
Melihat kesungguhan Adi dalam menekuni bisnis sablon kaos manual, Ayah Adi akhirnya membelikan sebuah laptop second (bekas) seharga 3 juta untuk membantu adi dalam membuat desain. Ayahnya juga membuatkan tempat khusus bagi Adi yang digunakan sebagai workshop produksi kaos sablon.
Apakah anda ingin berwirausaha? usaha apa yang ingin anda lakukan? Anda bisa mempertimbangkan dan memilih diantara 3 hal ini, yaitu : apa yang anda sukai / minati, keahlian apa yang anda miliki, dan produk/jasa apa yang saat ini dan yang akan datang dibutuhkan oleh orang banyak?
Selamat berwirausaha.
KOMENTAR