Saat ini media sosial sedang ramai membahas beras dengan bungkus bergambar mirip Jokowi. Beras dengan logo kementan di bagian kiri atas diduga dikeluarkan oleh Kementrian Pertanian.
Di beberapa group facebook salah satunya Group Komunitas Tani Unggul ada anggota yang membagi postingan foto beras tersebut dengan judul yang provokatif "Tuh hasil impor beras berjuta2 ton jadilah beras si mukijo, ga curang ga menang". Postingan ini sudah dibagi lebih dari 2000 kali.
[post_ads]
Menanggapi viralnya beras dengan bungkus gambar mirip "Jokowi" membuat Kementrian pertanianPangkat bicara. Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri saat dimintai konfirmasi dari detik.com selasa (25/9) mengatakan "Gambar atau foto yang tertera pada kemasan beras Toko Tani Indonesia adalah bukan foto Presiden RI Bapak Jokowi. Itu foto model staf Kementan di Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Mas Agus Faizal,"
Agus Faisal sendiri adalah sopir di biro Humas dan Komunikasi Publik. Siluet gambar yang diduga jokowi ternyata begini foto dalam bentuk warna:
![]() |
Gambar Agus yang diduga mirip jokowi |
[post_ads]
![]() |
Tampilan Agus dalam keseharian... |
Beras Dari Petani
Lebih lanjut Kuntoro menjelaskan bahwa beras tersebut adalah berasal dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang kemudian dijual langsung ke Toko Tani Indonesia (TTI), ini program kemitraan Gapoktan & TTI yang dijalankan kementrian Pertanian dengan maksud memotong rantai distribusi yang panjang agar mendapatkan harga yang terbaik untuk petani dan konsumen.Berdasarkan berita resmi di website kementan, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian telah melakukan pembinaan kepada 1156 Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) yang tersebar diberbagai tempat.
Selain itu juga dibangun 3.655 Toko Tani Indonesia (TTI) dan TTI Center yang saat ini berkembang di 20 provinsi.
Salah satu Gapoktan yang cukup pesat kemajuannya adalah Gapoktan Sinar Abadi yang kegiatannya meliputi penyimpanan gabah/beras, penjemuran, pengolahan serta cadangan pangan di Banjar Bongan Jawa.
Gapoktan yang berada di Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan berdiri 15 Agustus 2008 dengan anggota 247 berasal dari 5 Kelompok Tani. Gapoktan ini sudah melakukan kemitraan usaha dengan 11 TTI di Bali.
[post_ads]
Menurut Ketua Gapoktan I Ketut Sukarta, pada tahun 2016, pihaknya mendapat bantuan program usaha pangan masyarakat dari BKP Kementan sebesar Rp. 200 juta yang digunakan 140 juta untuk pembelian gabah dan 60 juta biaya operasional. Sedangkan pada tahun 2018 hanya mendapat bantuan biaya operasional.
"Bantuan tersebut sangat membantu bagi kelompok kami, untuk membeli gabah petani dan menjual berasnya ke TTI," ujar Ketut Sukarta yang ditemui, Rabu (5/9).
Menurut Ketut Sukarta, bantuan yang diterima digunakan untuk membeli gabah petani dan sebagian untuk operasional.
"Kami sudah melakukan 3 putaran pembelian gabah petani. Dan akan terus berkembang. Kami jual dengan mitra kami ke 11 TTI dengan harga Rp. 8.200,- dan TTI menjual Rp.8.500,- langsung kepada masyarakat," tambahnya
Sumber : detik.com , kementrian pertanian
KOMENTAR