Hasil dari pertemuan Pejabat, Petani Jerukgulung, PT Indofood, dan TTI Harapan Makmur Kecamatan Dempet menelurkan kesepakatan MoU upaya memperlancar distribusi dan stabilisasi harga dengan cara hasil panen cabai langsung dipasok ke Toko Tani Indonesia dan Industri.
Sejumlah pejabat bertemu dengan petani desa Jeruk Gulung Kecamatan Dempet Kabupaten Demak |
Pejabat yang hadir langsung bertemu petani antara lain Dirjen Hortikultura Kementrian pertanian RI Suwandi, Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Prov. Jateng Catur wahyudi. Bupati Demak M. Natsir, Kapolres Demak Arief Bahtiar, Kepala Dinas Pertanian WiBowo, Camat Dempet Joko Wiyono, Kapolsek Dempet Suraji.
Sebagai tuan rumah Kepala Desa Jerukgulung Muh Supyan menyambut baik kehadiran sejumlah pejabat menanggapi keluhan para petani di desanya dengan bertemu langsung para petani. Ada 150 orang yang hadir dalam pertemuan ini.
[post_ads]
Hasil dari pertemuan Pejabat, Petani Jerukgulung, PT Indofood, dan TTI Harapan Makmur Kecamatan Dempet menelurkan kesepakatan MoU upaya memperlancar distribusi dan stabilisasi harga dengan cara hasil panen cabai langsung dipasok ke Toko Tani Indonesia dan Industri. Upaya tersebut diharapkan bisa mensejahterakan para petani.
“Sesuai usulan dan permohonan kami, malam ini kami sudah difasilitasi kemitraan pemasaran dengan TTI dan PT. Indofood CBP, juga diserap untuk industri sambal sehingga akan meningkatkan pendapatan kami dan membantu stabilnya harga,” Kata Sugiyono Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki yang mewakili petani sebagamana dirilis oleh media online Monitor
Petani Minta Maaf, Tepis Isu Impor Cabai
Dalam kesempatan pertemuan ini Sugiyono menyampaikan permohonan maaf atas aksi buang cabai ke jalan, dan pernyataan isu membanjirnya cabai impor dari Philipina dan Tahiland yang tidak benar."Kami mohon maaf kepada Pemerintah dan seluruh ummat, atas insiden kejadian kemarin, saat di antara kami khilaf membuang cabai di jalan. Sungguh kejadian tersebut karena spontanitas, dan kami menyadari perbuatan tersebut tidak etis dan justru membuat kami menjadi malu,” kata Sugiyono di hadapan para hadirin.
“Kami memohon maaf juga, meralat dan koreksi, kemarin ada pernyataan ada impor padahal sebenarnya sejak 2016 sampai sekarang tidak ada impor cabai segar,” sambungnya.
Pihaknya juga berterima kasih karena cabai petani Desa Jerukgulung dibeli dengan harga Rp.18.000.
[post_ads]
KOMENTAR